Ibn Batutah, Sang Penjelajah dari Timur
Ibn Batutah
adalah pelopor penjelajah terbesar di dunia pada abad 14 yang telah
melakukan perjalanan sejauh 75,000 mil melalui daratan dan lautan,
melebih jarak yang ditempuh Marcopolo. Menurut George Sarton seorang
sejarawan Barat.
Lahir di Tanger, Maroko pada tahun 1304 M, bernama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim at-Tanji. Ibn Batutah
muda memulai perjalananya melalui jalur darat dan laut dari Makkah
menuju ke Negara-negara sekitar yang melalui 120.000 km, menyinggahi 44
negara selama kurang lebih 30 tahun. Dalam Buku berjudul “Tuhfah
an-Nazzar fi Gara`ib al-Amsar wa `afa`ib al-Asfar” yang di susun atas
inisiatif sultan Abu Iyan berdasarkan pengalaman Ibn Batutah selama
dalam masa pengembaraan.
Dalam buku
ini terlihat Ibn Batutah ingin menunjukkan peristiwa atau hal-hal yang
berkaitan dengan sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat sosial
Negara-negara yang pernah di singgahinya. Bahkan buku ini merupakan
satu-satunya catatan perjalanan terlengkap yang berasal dari abad ke 14
yang sudah di terjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan menjadi rujukan
para ahli sejarah Barat.
Pada usia dua puluh tahunan Ibn Batutah
memulai perjalananya setelah menunaikan ibadah haji pada tanggal 14 juni
1325 M, dimulai dari perjalanan darat yang kebanyakan dilakukan dengan
berjalan kaki menyeberangi Tunisia menuju negeri seribu menara
Alexandria Mesir yang menurutnya Alexandria adalah pusat perdagangan dan
memiliki angkatan laut terkuat di laut Mediterranean.
Sebenarnya Ibn Batutah berniat untuk
kembali pulang ke Maroko, namun saat tiba di Makkah untuk yang ke dua
kalinya beliau bertemu dengan jamaah haji dari berbagai negeri.
Disitulah muncul niat yang sangat kuat untuk mengenal daerah asal para
jamaah haji yang ditemuinya dan dimulailah pengembaraan yang sebenarnya.
Mulai dari melintasi gurun pasir arab
menuju iran, kemudian dilanjutkan menuju Mosul di India dan berlayar
menuju Somalia pantai timur Afrika termasuk Ziela dan Mambiesa, setelah
sebelumnya menjelajahi Aden. Dalam perjalanan itu beliau selalu tinggal
minimal satu minggu di Negara yang di singgahinya.
Dilanjutkan menyusuri Nubia, Nil Hulu,
Kairo, Syria dan tiba di Lhadhiqiy dan belayar ke Alaya di pantai
selatan di Asia Kecil. pada tahun1333 M, Ibnu Batutah melanjutkan
pengembaraan melalui jalur darat melewati dataran Rusia hingga sampai ke
istana Sultan Muhammad Uzbeg Khan di tepi Sungai Wolga. Sempat juga Ibn
Batutah mengunjungi Kaisar Audronicas di Byzantium.
Perjalanan ini tidak selalu mulus karena di kawasan Cambay di India,
beliau sempat diserang dan di tawan gerombolan penyamun. Namun, Berkat
permohonan seseorang beliau selamat dan dilepaskan.
Pengembaraan Ibn Batutah juga sampai ke
wilayah Samudera Pasai (Aceh) dan sempat tinggal 15 hari di negeri yang
beliau sebut sebagai Negeri nan hijau dan subur yang memiliki keidahan
alam yang luar biasa. Sedangkan Dalam kunjungannya ke Cina, tercatat kekaguman Ibnu Batutah terhadap kekuatan armada besar yang dibangun mereka.
Petualangan Ibn Batutah sang pengembara
dari timur bahkan pernah sekilas di bahas dalam film NINJA ASSASSIN,
dimana dikatakan bahwa Ibn Batutah pernah singgah di pemukiman Klan
Ozunu yang terkenal sebagai ninja pembunuh bayaran paling sadis yang
pernah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar